OPERASI PLASTIK \ SELAMATKAN HIDUPNYA

Posted on
  • Senin, 01 Juli 2013
  • by
  • in
  • Label: ,
  • Saat berusia 12 tahun, Zara Hartshorn mulai merasa seperti gadis kecil yang terperangkap dalam tubuh wanita dewasa. Orang-orang sering menyangka gadis asal South Yorkshire, Inggris itu adalah ibu dari kakaknya, Chloe. Dia kerap diejek “nenek-nenek” dan “monyet” oleh anak-anak lain, demikian dilaporkan Daily Mail.

    Hartshorn, yang saat ini berumur 16, menderita penyakit genetis langka, yang disebut cutis laxa. Penyakit itu merusak jaringan lemak dan tulang di bawah kulit serta memicu penuaan dini yang ekstrem. Penderitaannya itu difilmkan dalam seri dokumenter “Extraordinary People” mendatang.




    Awalnya dokter sempat mengira Hartshorn mengidap lipodistrofi (yang juga dijuluki “kebalikan penyakit Benjamin Button). Dia mewarisi kondisi tersebut dari ibunya, Tracey Gibson.

    Gejalanya pertama kali muncul saat dia masih kecil. Pada usia 4 tahun, dokternya melihat kelebihan daging di sekitar rahang. “Ibu menjelaskan bahwa saya memiliki penyakit yang sama seperti dia,” katanya, “tapi saya cantik dan saya tidak harus menanggapi omongan orang.” Pada saat dia berusia 8 tahun, dia disiksa tanpa ampun di sekolah. Gibson mengatakan bahwa putrinya “ditendang dan dipukul.” Hartshorn pun berhenti sekolah untuk sementara waktu.
    Zara Hartshorn, Facelift Gives Teen Back Her Youth


    Pindah sekolah tidak membantu harga dirinya. Hartshorn takut bila ada orang yang bertanya berapa umurnya. Dia bahkan pernah dikira guru di sekolahnya. Ibunya lalu membawanya untuk suntik kolagen, berharap kulitnya bakal kencang, tetapi yang muncul justru benjolan keras.

    Kisahnya diketahui Dr. Abhimanyu Garg, M.D., seorang ahli lipodistrofi di Texas, yang memberikan diagnosis tepat terhadap dirinya dan ibunya. Kakaknya Jolene (24) juga menderita bentuk cutis laxa yang tidak terlalu parah. Seorang dokter lain di Texas, ahli bedah plastik Robert Ersek, M.D. menawari Hartshorn operasi plastik dan operasi hidung gratis.

    “Saya menyadari betapa hal itu dapat mengubah hidup saya, tapi saya masih begitu gugup dengan perubahan apa yang akan terjadi. Malam sebelum operasi saya tidak bisa tidur karena saya sangat penasaran.”

    Saat pertama kali diperban, dia kecewa dengan hasilnya. “Semuanya tampak begitu bengkak. Saya pikir saya akan membuat kesalahan besar. Tapi setelah sembilan hari hidung saya dibalut dan langsung menyadari hidung saya tampak lebih menarik.”

    Meski operasi plastik tidak akan menyembuhkan kondisinya 100 persen — dan dia ragu-ragu untuk memiliki anak karena takut mewariskan gen tersebut — operasi itu telah memberinya kepercayaan diri untuk hidup normal.

    Hartshorn mengatakan bahwa dia ingin belajar di perguruan tinggi dan akhirnya membuka salon kecantikan sendiri. “Saya ingat seorang gadis kecil yang tidak bahagia dan dihina, dan saya ingin kembali ke masa lalu dan mengatakan kepadanya bahwa semua akan baik-baik saja. Sekarang saat saya bercermin saya dapat melihat keberuntungan yang sebelumnya tidak didapat.”

    Hartshorn mengatakan bahwa di sekolah menengah dia akhirnya menemukan teman-teman yang mencintainya sebagai seorang manusia dan tidak peduli dengan penampilannya.




    Dia bertemu dengan pacarnya saat ini, Ricky (22) seorang tukang cat dan calon dekorator, melalui perkenalan setelah operasi plastiknya. “Dia melihat foto saya sebelumnya dan memberitahu saya bahwa saya cantik,” katanya, “tapi saya tidak percaya kepadanya.” Ricky mengatakan, “Saya memberitahunya setiap hari bahwa dia cantik. Tapi maksud saya dia juga seorang wanita yang baik dalam hatinya.”

    Saat ini Hartshorn merasa seperti remaja pada umumnya. Dia semakin bijaksana jauh melebihi usianya. “Saya sudah menerima komentar menyakitkan di sepanjang hidup saya, tapi saat ini saya merasa sudah siap untuk meninggalkan masa lalu dan memaafkan dan melupakannya.”

    Dan bagi Ricky, Hartshorn adalah pahlawan. “Cara Zara mengatasi hal-hal tersebut telah menjadi inspirasi. Saya sangat bangga terhadapnya — dia amat berarti bagi saya,” kata Ricky.

    source : http://id.she.yahoo.com/zara-hartshorn--bagaimana-operasi-plastik-mengubah-kehidupannya-043737780.html