TIPS KULIT BAYI \ SEBAB-CEGAH-ATASI

Posted on
  • Kamis, 27 Juni 2013
  • by
  • in
  • Label: , ,

  • Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi adalah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar social bahkan perawatan tentang kulit
    Kulit bayi yang baru lahir tentu saja masih sangat sensitif. Sebagai seorang ibu yang baru melahirkan seorang bayi, pastilah banyak hal yang belum Anda ketahui mengenai bayi Anda
    Berikut ini beberapa mitos yang banyak beredar di masyarakat berhubungan dengan bayi yang baru lahir:
    1.       Ruam Popok


    Ruam popok terjadi akibat iritasi pada kulit, dengan beberapa gejala seperti kulit yang kemerahan, agak ‘menonjol’, nyeri dan gatal. Selain itu penyebabnya bayi memiliki kulit yg sensitif dan punya riwayat alergi.  Lalu, bayi akan lebih rewel karena merasa tidak nyaman. Sebelum popok sekali pakai dipergunakan, olesi kulit bayi dengan salep yang sifatnya menahan air pada area kemaluan dan bokongnya. Salep ini biasanya mengandung zinc. Dengan pemakaian salep ini, diharapkan urin dan pup bayi tidak terlalu menempel (berkontak) dengan kulit. Anda pun meminimalkan iritasi pada kulit bayi.
    Cara mengatasi
    -Saat membersihkan bokong bayi, alirkan air ke arah bokongnya dan jangan menggosok kulitnya yang kemerahan. bersihkan kulit dengan lap lembut yang dibasahi air hangat, keringkan dengan handuk lembut sambil memberi kesempatan kulit untuk mendapat angin. kemudian Oleskan cream bayi pada daerah yg kena ruam. Dapat juga mengoleskannya dengan minyak zaitun.
    -Jangan terlena dengan kenyamanan popok modern, baik pospak skali pakai atau POPOK KAIN MODERN (clodi). Maksimal popok harus diganti setelah 4 jam.
    Mencegah
    -Bilas pantat dan alat kelamin bayi ketika mengganti popok dan pastikan kulit bayi telah kering sebelum mengenakan popok kembali.
    -Hindari mengeringkan pantat bayi dengan cara menggosokkan handuk, melainkan dengan cara menepuk-nepuk.
    -Pilih popok dengan bahan yang lembut,  yg breatable dan stay dry serta punya daya serap tinggi


    2. Eksim

    Anak-anak sering menderita eksim karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang, sehingga dapat bereaksi terhadap banyak hal. Hal ini dapat berhubungan dengan asma. Seiring pertumbuhan anak, akan hilang dengan sendirinya. Tetapi penyakit ini tidak menular.
    Hati-hati iritasi. Malangnya, jika tangan balita kotor misal kena air liur atau bekas susu dan menyentuh lukanya, bagian yang terkena eksim itu bisa teriritasi. Balita akan merasa gatal dan panas. Tak heran jika ia menjadi rewel.
    Ada beberapa action untuk mencegah eksim pada bayi tersebut :
    -Mandikan bayi minimal dua kali sehari agar kulitnya bersih. Berikan pelembab kulit agar tidak kering dan gatal
    -ika naik mobil dalam jangka waktu lama, hindarkan balita dari sengatan sinar matahari sepanjang perjalanan agar tidak kepanasan.
    -Hindari makanan atau minuman yang memacunya seperti Susu sapi (susu, keju, yogurt)
    -Gunakan produk perawatan kulit bayi dari bahan organik.
    -Pelembab. Dengan menjaga agar kulit bayi Anda dari kekeringan adalah hal lain yang dapat dilakukan untuk menghindari munculnya eksim.

    Mengobatinya ekstim ini bisa dilakukan seperti ini
    -Oleskan minyak zaitun atau minyak kelapa pada bagian kulit bayi yang terkena eksim.
    -Bawalah selalu bayi keluar ruah di pagi hari (sekitar jam 7 – 9 pagi) untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka. Sinar matahari dan udara di pagi hari sangat baik untuk perkembangan bayi
    -atau dengan bahan alami
    Siapkan perasan bawang merah dan herba dari tumbuhan thyme. Campur kedua bahan tersebut hingga menjadi seperti krim. Oleskan pada bagian  kulit yang terkena eksim. Sebelumnya, bersihkan kulit terlebih dahulu dengan air hangat atau larutan cuka encer.

    3.       Cradle cap


    Beberapa ahli percaya bahwa hormon yang diterima oleh bayi dari Ibunya pada akhir masa hamil menyebabkan bayi menerima stimulasi berlebihan pada kelenjar seborrheic, yang menyebabkan terjadinya cradle cap

    -Tindakan untuk mengobatinya
    -          Oleskan pada kulit
    Calendula Cream atau vitamin E
    Gel Aloe Vera
    Minyak Evening Primrose
    Minyak Almond

    -          Coba untuk rutin sampooan dengan menggunakan sampoo yang lembut, setelah itu bilas dengan air hangat
    -           


    -Kulit bayi
    Jenis kulit bayi mudah dikenali dengan memperhatikan beberapa ciri.
    • Kulit bayi normal adalah halus dan elastis. Ini adalah jenis kulit yang tidak atau sedikit masalah.
    • Kulit bayi kering memiliki ciri: kering dan atau muncul bintik-bintik kasar di beberapa tempat (seperti lutut dan siku), atau seluruh tubuh bayi. Lapisan melanin pada kulit bayi kering lebih sensitif terhadap faktor eksternal.
    • Kulit bayi sensitif memiliki bintik-bintik merah untuk menunjukkan tanda iritasi dan kadang-kadang eksim serta sering terasa gatal. Penyebabnya dapat karena iritasi eksternal,  faktor genetik, atau kerusakan pada pelindung kulit yang mengakibatkan hilangnya sejumlah elemen penting